Wednesday, May 11, 2011

Untuk yang belum baca Post saya sebelumnya tentang Para Kru  SANGAT DIWAJIBKAN untuk membaca nya terlebih dahulu.

OKE saya bercerita tentang petualangan kami selama seminggu disana.
kami tiba di Pulau Biawak, yang kenapa Pulau ini dinamakan demikian karena di Pulau ini populasi dominan nya adalah seekor biawak, dengan jumlah hampir 200 ekor sedangkan penghuni yang tinggal di Pulau ini hanya terdiri dari 3-4 Orang saja, jadi jelas kan perbandingannya? haha



Disini kami akan tinggal selama seminggu, menemani teman kami penelitian.
dengan ditemani oleh Biawak-biawak yang berkeliaran layaknya kucing, ya serius disini biawak adalah sosok yang menyeramkan tetapi dengan santai nya berkeliaran kesana kemari

The Biawak



Ya seperti Komodo tapi dengan versi kecil dan tetap seram jika bertemu dengannya. tapi setelah 2-3 hari disana kami jadi terbiasa.

Bapak Manto yang merupakan Penjaga Pulau sana sangat mencintai Biawak2nya, beliau sudah menganggap Biawak seperti anaknya sendiri, memberi makan hampir tiap sore dengan ikan-ikan kecil dan hanya dengan tepukan tangan dan seperti memanggil orang, para biawak berkumpul didekatnya untuk diberi makan.

Pak Manto sedang memberi makan 'anak' nya

Saya dan teman-teman pun sangat penasaran dan ingin juga memberi makan, yaa kumpulin nyali dikit, lalu saya memberi makanan.

Saya memberi makan 'anak' nya Pak Manto :p


Seiring dengan lama nya waktu kami disana, kami sudah mulai terbiasa dan cenderung iseng dengan binatang ini, mulai dari pura-pura kasih makanan dengan melempar batu atau sesuatu yang membuat dia bergerak menuju kesana, sampai memancing si biawak dengan sebatang kayu yang diikatkan tali dengan umpan ikan.
Ini salah satu Video Bukti ke'iseng'an kami, haha



Disini tugas utama kami adalah mengambil data primer dari kondisi terumbu karang disana, mengambil di 4 titik (Barat, Timur, Utara, Selatan) sesuai dengan arah mata angin dirasa cukup untuk mewakili kondisi terumbu karang di perairan tersebut.

Selama 4 hari itu kami bersama para kru lainnya mengambil data, saling membantu.
dannn seperti yang sdh saya bilang sebelumnya,  karena sedang angin barat, jadi cuaca di Barat dan sedikit Utara jadi kurang bersahabat. Alhamdulillah data tetap bisa diambil.

Terumbu Karang disini juga sungguh luar biasa, dengan dominasi karang otak dan cabang yang cukup banyak, dan organisme nya seperti ikan bahkan Moray Eel (Belut Laut) bisa ditemukan disini.
Sangat terjaga karena belum banyak orang yang tahu.


Diving disana sungguh pengalaman yang luar biasa.


Pengambilan data disini bisa dikatakan lancar, kendala yang terjadi adalah dengan tiba-tiba kamera bawah air yang kami bawa, rusak dan tidak bisa digunakan, entah memang sudah waktu nya atau ada hal mistis, apa itu?
Ya, disana ada sebuah makam Syekh, dimana biasa nya orang datang kesana untuk ziarah dsb sebelum melakukan aktifitas, dan kami tidak melakukannya saat pertama kali tiba! hahahaha
Memang tidak boleh percaya seperti kyk gitu-gitu, tapi waktu hari ke-4 kami disana ada kru TV dari TRANS7 bersama BOLANG kamera nya sempat rusak lalu mereka ziarah dan tiba-tiba kembali benar! dan sekitar seminggu kemarin teman-teman kami ke Pulau Biawak untuk penelitian melakukan ziarah terlebih dahulu sebelum meneliti, kamera bawah air nya baik-baik saja.

JADI..... anda simpulkan saja sendiri :D :D


Sangat Beruntung kami disana, pada hari ke-4 ada kunjungan dari Bupati Indramayu disana, dan bersama mereka ada si PANJI manusia ular, dan BOLANG si bocah badan belang, haha

Dan layaknya warga lokal disana, momen itu tidak kami sia-siakan untuk foto bersama mereka,hehe

bersama si Bolang

bersama si Panji


Panji disana tergolong kurang berhasil karena tidak berhasil menangkap si Biawak, tangannya pun berdarah karena terkena sabetan ekor dari sang Biawak.
Dan setelah menonton hasil nya di TV, ternyata disana ada ULAR! yaa antara kaget dan ngak si sebenarnya, tapi Untung gak ngeliat disana. AMIN


Sedangkan si Bolang berhasil mempermainkan si Biawak sampai naik ke atas pohon, kalau gak percaya seekor biawak bisa manjat pohon, saya sarankan untuk anda percaya mulai sekarang.

Biawak bisa manjat!















Seminggu disana kami lalui tanpa terasa tanpa kehadiran HP, ya disini 100% TANPA SINYAL HP , hal yang menurut saya sudah seperti kebutuhan primer di zaman sekarang, tapi disini belum ada sinyal yang masuk. sungguh luar biasa.


Disini saya banyak sekali belajar, terutama cara untuk survival di Pulau, salah satu nya adalah ketika urusan 'kebelakang' yaa ngerti kan maksudnya? hehe disini sebenarnya ada WC, tetapi gelap dan rada seram letaknya, jadi lah spot-spot baru untuk menyalurkan disana, tempat seperti Mangrove dan Dermaga pun menjadi pilihan, sungguh hebat.
Disini juga belajar bagaimana cara hidup para penghuni pulau yang sangat jauh dari fasilitas yang mendukung padahal ini masih di Pulau Jawa, kebayang gak kalau di Indonesia Timur masih banyak yang kayak gini?



Banyak-banyak bersyukur dengan yang kita punya, karena gak kita sadari betapa beruntungnya kita dengan kehidupan kita, masih banyak orang yang lebih tidak beruntung dari kita.



Suatu saat harus kembali ke pulau ini, untuk ambil Dokumentasi bawah air!

Saya, Fanny, Seniman dan Bobby
BiawaXers

1 comments:


  1. 'Would have been no stranger to you. Especially if you are already an adult when conflict
    suksestoto

    ReplyDelete