Sunday, June 17, 2012

15 Juni 2012  adalah tanggal yang harus saya ingat untuk selanjutnya karena pada tanggal itu merupakan hari terakhir si Yaya parkir di depan rumah. Ya, setelah hampir setahun bersama dengan Yaya, akhirnya perpisahan harus dilakukan karena Yaya resmi berpindah tangan ke pemiliknya yang baru

Memang baru setahun saya ber'cengkrama' dengan Yaya, tapi banyak jasa-jasa yang sudah diberikan oleh mobil yang satu ini. Mari sejenak bernostalgia tentang si Yaya.
Asal mula pemberian nama Yaya sebenarnya sederhana karena ber-merk Yaris, maka untuk mudahnya disingkat Yaya saja, kenapa namanya seperti orang betawi ya? sebenarnya itu tidak menjadi persoalan yang terpenting adalah harus diberi nama berbau lelaki, kenapa juga harus bernama lelaki? well, berdasarkan pengalaman dulu,  si karimun yang diberi nama seperti perempuan yaitu mumun memiliki banyak permasalahan seperti sering mogok, banyak service dll. Entah kepercayaan darimana yang kami pegang, sejak itu segala macam kendaran di keluarga kami akan diberi nama lelaki dengan harapan tidak akan banyak masalah yang akan datang, istilah mudahnya bisa-diajak-bandel lah karena jika kembali diberi nama perempuan ditakutkan akan manja seperti si Mumun terdahulu (maaf ini bukan rasis perbedaan gender, tapi hanya mitos kepercayaan saja :D :D )

Tapi, harapan itu sempat tinggal harapan ketika Yaya pertama kali menyentuh tanah Jatinangor tercinta,  baru beberapa jam saja diparkir dikosan, ban depan Yaya tiba-tiba gembos tanpa sebab yang jelas.
Namun, karena saat itu saya berprinsip gak boleh dibawa manja ni kendaraan, akhirnya bukannya saya mengganti dengan ban serep, saya memutuskan untuk memompa nya dengan menggunakan  pompa manual!
Yahh mungkin juga faktor 'males' untuk ganti dengan ban serep,haha
Akhirnya saya dan teman-teman (saat itu untung ada mereka, jadi bisa sedikit dimanfaatkan,haha) memompa ban itu secara bergantian. Setelah cukup lama memompa, akhirnya ban kembali seperti normal, Yaya 1st Trouble FIXED! 

Selanjutnya, Yaya sangat berjasa disaat masa-masa perjuangan saya melakukan skripsi, dari bolak balik Jakarta-Jatinangor, Bandung-Jatinangor untuk mengurus skripsi saya hingga saat sidang komprehensif skripsi saya Yaya dengan setia membantu. Puncak dari rangkaian itu adalah Yaya juga ikut serta membantu saat masa-masa saya Wisuda S1.

Untuk jarak terjauh yang pernah Yaya lalui adalah saat masa-masa saya membantu teman saya melakukan penelitian di Tanjung Lesung (silahkan baca Tj Lesung 684 KM) sebanyak 2x, untuk yang terakhir bahkan saya secara non-stop PP membawa sendiri kesana tanpa ada supir pengganti.

Akhirnya, perpisahan  itu sampai di Bulan Juni 2012, ketika saya sudah kembali menetap di Jakarta dan peran Yaya sudah banyak berkurang akhirnya keluarga memutuskan untuk menjualnya. Setelah kurang lebih 3bulan masa-masa promosi untuk menjual si Yaya, akhirnya pada tgl 15 Juni kemarin Yaya sudah meninggalkan kediaman keluarga kami.


Terima Kasih Yaya atas jasa-jasa yang sudah anda berikan ke keluarga kami terutama saya selama kurang-lebih setahun ini, semoga pemilik baru Yaya bisa lebih baik memperlakukan anda, dan bahagia disana (seperti melepas benda hidup ya? :D :D)




Yaya


Arrivederci Yaya!

0 comments:

Post a Comment